sponsored

YANG TERJADI PASCA UPACARA KEMERDEKAAN 17 AGUSTUS DI PUNCAK GUNUNG ERA COVID 19 INI

  

Membaca berbagai berita di media digital yang memberitakan ramainya minat para pendaki gunung untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 75 di puncak gunung Lawu, menimbulkan perasaan yang campur aduk bagi penulis. Betapa tidak, satu sisi adalah bangga terhadap kita sebagai anak bangsa yang memiliki jiwa nasionalis yang tinggi. Tidak perlu berjalan-jalan ke luar negeri karena masih banyak tempat indah dipelataran rumah sendiri yang bisa kita datangi. Mereka yang belum pernah merasakan bagaimana kita bernanyi "Indonesia Raya" di puncak gunung tentunya tidak akan memahami bagaimana rasanya dada ini ingin meledak. Karena bangga terlahir sebagai anak Indonesia, Bangga terhadap bangsa kita yang telah merdeka. Serta bangga dengan semua yang kita miliki disetiap jengkal penjuru wilayah Indonesia Raya. Itulah secuil perasaan yang kita temui saat berupacara di atas gunung ibu pertiwi ini.

Perlu Asuransi Perjalanan Instant ? Klik disini

Satu sisi lainnya adalah, rasa khawatir dari penulis akibat prihatin dengan adanya pandemik virus covid 19 ini. Apakah kawan-kawan semua sudah memahami protokol kesehatan saat mendaki gunung saat ini ? saling menjaga jarak ? membawa hand sanitisi yang layak ? menggunakan masker saat berbicara dengan lainnya ? rajin membasuh kedua belah tangan dengan sabun dan air yang mengalir ? Tidak saling berjabat tangan ? dan lain sebagainya. Hal yang kelihatan sepele tapi membawa dampak luar biasa setelah kita sampai kembali pulang di rumah. Mengapa di rumah ? Semua tentunya sudah mengetahui bahwa masa inkubasi virus covid 19 adalah 5-7 hari setelah terjadi kontak dengan pembawa virus. Dimanakah hal itu terjadi ? tentunya dirumah saat kita sedang menikmati istirahat kita bersama dengan orang-orang yang kita sayangi.

Dari beberapa sumber memang diketahui bahwa virus covid 19 ini tidak akan menjadi penyakit apabila imunitas yang kita miliki cukup kuat. Salah satunya adalah dengan berolahraga, menjaga kesehatan tubuh serta bahagia. Penulis yakin bahwa semua yang telah melaksanakan upacara di puncak gunung tersebut tentunya telah memiliki ketiga hal tersebut: sehat, kuat dan bahagia. Terbukti bahwa minimal kita masih dapat membaca tulisan ini bersama-sama pada saat ini. Hanya saja yang patut kita waspadai adalah keselamatan orang lain yang berada disekitar kita setelah kita tiba dirumah. Itu pula merupakan tanggungjawab kita semua. Pastikan bahwa kita tidak membawa barang pakaian kotor setiap telah melakukan kegiatan outdoor. Jika memungkinkan cuci semuanya sebelum sampai dirumah. Atau cukup direndam dalam air bercampur bubuk diterjen selama 1 menit diluar rumah. Apabila masih memiliki dana cukup, semprot semua barang dengan disinfektan diluar rumah. Harga ukuran 500 ml botol disinfektan berkisar dari Rp35,000 - Rp65,000 melalui toko online. Semprot semua yang berkaitan dengan tenda, sepatu, ransel, tikar tidur dan lain-lain.

Merepotkan ? sudah pasti. 

Tapi apa yang kita lakukan di atas adalah semata-mata karena kecintaan kita semua pada aktivitas naik gunung bukan ? Kita tidak mau apabila pemerintah akhirnya menyalahkan kita atas upacara atau kegiatan naik gunung sebagai cluster pandemik covid 19 yang baru. Pemerintah akan dapat menutup semua gunung yang ada, siapa yang akan menderita ? tentunya kita semua. Yang utama bahwa masyarakat setempat akan memberikan cap negatif kepada kita sebagai carrier covid 19. Hal yang harus kita hindari bersama.

Akhir kata, selamat berulang tahun ke 75 Indonesia Raya. Semoga bencana pandemik Covid 19 ini bisa segera berlalu. Serta kita semua kembali dapat melakukan aktivitas outdoor tanpa ada jarak serta berjabat tangan layaknya sahabat sebagaimana kita dimasa lalu.

Salam Rimba.

 



Comments

Popular Posts