MENGHARAPKAN REMI COLBALCHINI TERSESAT DI HUTAN INDONESIA
Ada sesuatu hal yang lucu dari kisah perjalanan seorang warga Perancis bernama Rémi Colbalchini (29) yang telah sukses dalam 1(satu) bulan mendaki 21 (dua puluh satu) gunung di Indonesia. Prestasinya sungguh luar biasa bukan ? Sesuatu yang tidak mudah mendaki 21 gunung dalam 1 bulan, dimana kalo dirata-ratakan jika 1 bulan adalah 30 hari maka untuk mencapai 1 puncak gunung di Indonesia, Remi Colbalchini hanya membutuhkan waktu 1.4 hari saja. Itu belum dihitung waktu dia berpindah dari satu lokasi gunung ke lokasi lainnya.
Fisik yang luar biasa tentunya dimiliki secara prima oleh sosok Remi Colbalchini. Selain itu pengetahuan tentang manajemen mountenering dapat dipastikan sangat dikuasai dengan baik. Bagaimana tidak ? Kontur medan dan topografi pegunungan di Indonesia tentunya sangat jauh berbeda dengan tipe gunung yang berada di eropa tempat dia berasal. Satu cerita yang menggambarkan bagaimana sulitnya medan gunung Indonesia untuk didaki adalah saat team SAR (Search And Rescue) dari Negara Russia turut serta dalam proses evakuasi kecelakaan pesawat penumpang Superjet Sukhoi 100 di gunung Salak Bogor pada 9 Mei 2012. Gunung Salak yang masih berada dipelataran halaman ibukota Jakarta ternyata menjadi medan yang sulit bagi tim SAR Russia untuk didaki. Mereka gagal total dalam proses evakuasi bahkan oleh seorang Satpam yang turut serta dalam proses evakuasi tersebut karena medan yang dirasakan sangat berat.
Kembali ke Remi Colbalchini, salah satu pertanyaan yang diajukan para wartawan lokal kepada dia adalah: Bagaimana caranya agar dia tidak tersesat selama dalam perjalanan mendaki 21 gunung di Indonesia. Jawabannya sungguh sangat menggelitik: “Saya hanya mengikuti bekas SAMPAH pendaki lain. Kalo tidak ada sampah, artinya saya salah jalan”. Suatu jawaban yang menggelitik antara lucu dan miris mendengarnya.
Sudah begitu parahkan sampah di 21 gunung yang didaki oleh Remi Colbalchini ?
Berdasarkan hasil survey kecil-kecilan, jenis sampah yang banyak terdapat di gunung Indonesia didominasi oleh: Botol Air Mineral, Filter /Bungkus Rokok, Minuman kaleng/alumunium, bungkus/sachet makanan siap saji, kaos usang/rusak, terakhir botol minuman energy. Lucunya semua hal tersebut telah menyelamatkan Remi Colbalchini dari ketersesatan di gunung Indonesia. Remi Colbalchini berkomentar bahwa: “Alam Indonesia memiliki panorama terindah yang pernah saya lihat, hanya saja orang-orangnya tidak cukup peduli dengan keindahan yang dimilikinya”.
Bayangkan saja, dengan kondisi sampah menumpuk seorang Remi Colbalchini datang dari Perancis ke Indonesia, sekarang bagaimana kalo semua pegunungan di Indonesia bersih dari sampah ? mungkin semua pendaki gunung Internasional akan juga datang mengunjungi berbagai gunung dan tempat wisata yang ada di Indonesia. Secara tidak sadar bahkan kita ngopi bareng Reinhold Messner di salah satu puncak gunung Indonesia pagi hari. Indah sekali bukan ?
Sekarang, apa yang harus kita lakukan agar keindahan tersebut dapat mengundang lebih banyak lagi Remi Colbalchini ke Indonesia ? ada 2 hal yang dapat pendaki lakukan untuk mengurangi jumlah sampah, yaitu:
1. Membawa sisa sampah turun, atau
2. Mengurangi bakal sampah.
Untuk nomor 1 sepertinya kita paham tentunya. Kita kumpulkan sampah yang kita gunakan untuk kita masukan kedalam thrash bag yang kita bawa dan kembali dibawa pulang ke base camp awal. Sementara itu untuk nomor 2 yaitu mengurangi bakal sampah yang akan dibuang, disini diperlukan adalah kreatifitas kita.
Kreatifitas bagaimana caranya agar bakal sampah (khususnya sampah non organic tentunya) yang akan ada dapat berkurang.
Misalnya:
#1. Membawa botol veples minuman
Minuman merupakan hal yang wajib kita bawa dan pasti akan dibawa selama pendakian. Dibandingkan membawa botol minuman mineral, mengapa tidak kembali menggunakan veples (tempat minum tentara) sebagai alternatifnya. Jadi misalnya kita perlu membawa 3 botol air mineral, dengan adanya veples kita cukup membawa 2 botol mineral karena 1 sudah dimasukan kedalam veples.
#2. Membawa tempat makan kedap udara
bisa saja kita mengumpulkan semua menu makanan dalam 1 tempat makanan kedap udara. Dalam beberapa hal, membawa ransum makanan TNI jauh lebih praktis dibandingkan kita memasak tentunya, karena bungkus sampah yang dihasilkan dari makanan ransum tersebut tidak terlalu menyisakan banyak sampah.
#3. Membawa Drybag ukuran kecil (1 – 2 Liter)
Banyak hal yang dapat kita gunakan dengan drybag ini. Dapat menyimpan berbagai benda secara tahan air dan dapat digunakan untuk menyimpan sampah-sampah kecil untuk dibawa turun pulang. Dalam drybag pula dapat kita simpan alat-alat elektronik yang rentan terhadap air.Untuk bungkus rokok, bisa ditempatkan dalam kotak rokok khusus berikut korek apinya agar tidak basah digantung dalam drybag volume 2 liter misalnya. O iya, 2 botol bekas minuman energy dapat disimpan dalam drybag untuk kembali dibawa turun disbanding kita buang di atas gunung. Ingat, botol kaca tidak dapat di daur ulang selama ratusan tahun. Bahkan berdasarkan hasil penelitian, bekas botol kaca tidak akan pernah dapat terurai oleh alam dan hanya akan menjadi fossil yang tidak berguna di masa depan serta dijadikan monument contoh kebodohan manusia di jaman sekarang yang membuang sampah tersebut hingga ke atas gunung.
Misalnya:
#1. Membawa botol veples minuman
Minuman merupakan hal yang wajib kita bawa dan pasti akan dibawa selama pendakian. Dibandingkan membawa botol minuman mineral, mengapa tidak kembali menggunakan veples (tempat minum tentara) sebagai alternatifnya. Jadi misalnya kita perlu membawa 3 botol air mineral, dengan adanya veples kita cukup membawa 2 botol mineral karena 1 sudah dimasukan kedalam veples.
#2. Membawa tempat makan kedap udara
bisa saja kita mengumpulkan semua menu makanan dalam 1 tempat makanan kedap udara. Dalam beberapa hal, membawa ransum makanan TNI jauh lebih praktis dibandingkan kita memasak tentunya, karena bungkus sampah yang dihasilkan dari makanan ransum tersebut tidak terlalu menyisakan banyak sampah.
#3. Membawa Drybag ukuran kecil (1 – 2 Liter)
Banyak hal yang dapat kita gunakan dengan drybag ini. Dapat menyimpan berbagai benda secara tahan air dan dapat digunakan untuk menyimpan sampah-sampah kecil untuk dibawa turun pulang. Dalam drybag pula dapat kita simpan alat-alat elektronik yang rentan terhadap air.Untuk bungkus rokok, bisa ditempatkan dalam kotak rokok khusus berikut korek apinya agar tidak basah digantung dalam drybag volume 2 liter misalnya. O iya, 2 botol bekas minuman energy dapat disimpan dalam drybag untuk kembali dibawa turun disbanding kita buang di atas gunung. Ingat, botol kaca tidak dapat di daur ulang selama ratusan tahun. Bahkan berdasarkan hasil penelitian, bekas botol kaca tidak akan pernah dapat terurai oleh alam dan hanya akan menjadi fossil yang tidak berguna di masa depan serta dijadikan monument contoh kebodohan manusia di jaman sekarang yang membuang sampah tersebut hingga ke atas gunung.
perlu asuransi perjalanan instant ? klik disini
#4. Sediakan trash bag
Sebagai persiapan apabila masih ada sampah-sampah yang harus kita bawa turun pulang kembali.
Pokoknya, kreatifitas kamu sangat dibutuhkan untuk mengurangi sampah di atas gunung.
Banyak hal kecil yang dapat kita lakukan selama mendaki gunung yang dapat berakibat besar bagi kelestarian alam disekitarnya. Menyadari bahwa alam adalah bagian dari kita dan kita bagian dari alam sebagai satu kesatuan adalah hal yang utama sebagai pecinta alam. Selain kita mendapatkan kelestarian alam, dengan membawa sampah pulang kita tentunya mendapatkan pahala. Karena apa ? karena kebersihan adalah sebagian dari Iman.
TSP CAMP Blog http://tspcamp.blogspot.com
TRAVEL Blog http://murahberlibur.blogspot.com
Email : tsp.camp.travel@gmail.com
Fast Response 08197277783
Comments