sponsored

MERANGKUL PENDAKI JUNIOR UNTUK MASA DEPAN INDONESIA


Anak-anak adalah generasi penerus bangsa sebuah negara. Anak-anak adalah pemilik masa depan. Kelangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia ada ditangan mereka. Kelangsungan Sabang sampai Merauke merupakan hak milik dari mereka. Apakah kita pernah menyadari hal tersebut ?

Kepemimpinan lahir secara naluri dari setiap orang. Kepemimpinan tidak bisa diciptakan. Kepemimpinan hanya bisa tumbuh seiring kecintaan terhadap suatu hal yang terus dipupuk hingga dewasa. Rasa memiliki yang tinggi tersebut dapat meciptakan rasa kecintaan yang tinggi. Bahkan untuk mati demi mempertahaknan kecintaannya.

Sebagai pendaki gunung, sudah seharusnya kita memiliki kecintaan terhadap alam sekitar kita. Bukan hanya sekedar pergi mendaki, dan pulang tanpa membawa hasil apapun selama dalam perjalanannya bagi generasi muda. Kita harus bisa memberikan mereka ilmu dan pelajaran meski hanya hal-hal yang sepele saja. Seperti: Tidak membuang sampah sembarangan, tidak merusak alam sekitar kita, melakukan administrasi pendakian dengan benar, dan banyak hal lain yang dapat kita ajarkan kepada generasi muda.

Banyak cerita, seorang Pemimpin lahir dari seorang pendaki gunung. Kepemimpinan memang dapat diajarkan selama kita mendaki gunung, Itu adalah modal awal bagi kita, Modal bagi generasi penerus yang ikut dalam perjalanan kaki kita. Sudah saatnya kita bertanggungjawab terhadap kecintaan negeri ini. Disnilah kita hidup, disinilah kita harus mempertahankan kehidupan kita di masa depan.

Sadarkah kita akan serangan ideologi dari luar negeri yang kini terus berlangsung ? Proxy War yang ditujukan untuk melemahkan para generasi penerus kita terus menerus dilancarkan melalui media televisi, gadget, game-game online dan lain sebagainya. Aktifitas luar ruang tanpa kita sadari semakin ditinggalkan. Semua anak terkurung, mental kepemimpinan mereka akhirnya menjadi tumpul. Tidaklah berlebihan bahwa mereka sedang dijadikan sebagai generasi robot dikemudian hari dan dengan mudah akan dikemudikan kehidupan kesehariannya.

Mari para Pendaki Senior. Anda belum dapat diberikan sapaan "senior" apabila anda belum mengajari ilmu anda kepada mereka "junior". Mari kita gelorakan kembali aktivitas pendakian yang tulus, sehat dan bermartabat. Kita kembali berikan ilmu yang kita miliki buat generasi penerus kita. Rangkulah mereka generasi muda saat berjumpa diberbagai medan pendakian. Bersikap ramahlah kepada mereka. Sapa mereka, Berbincanglah dengan mereka, serta temani mereka dan ajarkan ilmu-ilmu pendakian kepada mereka tanpa pamrih. Semoga, ilmu yang diajarkan akan selalu berguna dalam kehidupan mereka. Dan anda mendapatkan nilai derajat tertinggi dari sang Maha Pecipta atas ilmu yang anda ajarkan kepada mereka. Aamiin ....

Jayalah selalu Pendaki Gunung Indonesia. Sebagaimana mendiang Norman Edwin pernah katakan:  

"...Karena Inilah Hidup Kita".

T-165-CL
0819-7277-783

Comments

Popular Posts